Sabtu, 17 Desember 2011


KURA-KURA DAN KUPU-KUPU

“ Pertemuan Pada Acara Talkshow dan Bedah Film”


Kecintaan terhadap Indonesia kian aku tampakkan, mulai dari hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya(haha sedikit peres) hingga hal yang berbau untuk dikenakan. Hari ini impianku rasanya terwujud, walaupun baru satu dari sekian banyak yang aku inginkan. Apakah itu..?? hehehe, itu adalah baju batik..yaa walaupun batik udah merajalela, setidaknya batik sudah jadi tren Bapak-Bapak dan Ibu-Ibuk jikalau menghadiri undangan pesta pernikahan atau pesta yang acaranya itu ada undangannya.
Kira-kira sepertiga siang, aku mulai melangkahkan kaki dan mengayunkan tangan menuju TB5, mungkin banyak yang tidak tahu TB5 itu apa. Jelas banyak yang tidak tahu, kan TB5 itu lokal yang ada di Universitasku, hehehe.

Selangkah kaki beriringan dengan nada-nada langkah yang beribu. Matahari yang kian tinggi hasratnya untuk meninggikan posisinya tak lagi terfikirkan olehku, karena sosok misterius yang ada disebelah sana membuatnya tak berarti lagi. Hawa apa yang dibawanya, sehingga dengan diriku saja terlupakan, segitunya.
Warna cerah batikku juga tak terkalahkan dengan hawa yang dilepas oleh sosok itu, jelas dunk kan batik ini impianku, masa impianku kendor dengan sosok itu, ada-ada aja. Pancaran bahagia yang aku pancarkan juga terasa sama teman-temanku, setiap detik tak pernah berhenti untuk menertawakan ku.” Ada apa sii, biasa aja lah” kataku dengan raut marah.
Lupakan sejenak tentang batik, karena aku ingin menceritakan sesuatu yang wah. kok ngak ada aturan gini ceritanya, tapi biarlah. Dia siapa..?? hatiku kian bertanya. Tapi semuanya hanya bisu, karena tak ada satupun yang kenal dengannya. Apalagi aku, temanku di TB6 aja ngak kenal. Bukan aku yang ngak bergaul, tapi memang susah kenal dengannya.
Sebagai jiwa yang professional, pikiranku tak terhenti sampai disitu, tapi bukan tentang dia, karena masih banyak hal yang harusku pergunakan. Contohnya untuk menyelesaikan dan mensukseskan acara di organisasiku.
Bedah Film, itulah tema yang kami angkat untuk acara ini, semoga saja dengan acara ini jalanku dimudahkan untuk lebih mengenal dia, walaupun sampai saat ini aku belum pernah lagi melihatnya. Tapi alasanku ada dasarnya lho, (1) bedah film ini acara yang ditunggu mahasiswa, otomatis kalau instingku benar, dia akan daftar, (2) sewaktu dia daftar, kalau memang ikut bedah film, namanya akan dicatat dibuku tamu, nah disaat itu aku akan tahu namanya, hehehe. Licik sekali pikiranku, tapi biarlah.
Waktu untuk pendaftaran cuman dua hari, tapi antusias mahasiswa kian membesar, dihari kedua saja peserta sudah mencapai tiga ratusan. “Acara ini akan sukses”, kataku dalam hati
Aroma yang beda kian mendekat, apakah hanya aku yang merasakan, bulu roma mulai berdiri, siapa yang datang ya. Cahaya yang menjadi tumpuan kehidupan mulai mengalah seiring dengan datangnya aroma itu. Mataku kian tak jelas, susah untuk menebak. Semakin dekat dan semakin dekat, ternyata sosok itu masuk kedalam sekretariatku.
Aku membisu, mati langkah. Ternyata apa yang diimpianku mulai terkabul satu-persatu dan tak dapat lagi dilukiskan dengan kata-kata. Aku terpana dan tak mendengar orang yang berbicara padaku.
Sosok itu         : Bang, Bang,,bang…….
Aku                 : “Masih diam dan tak bergerak”
Sosok itu         : Banggggggggggggggg dengan teriakan keras, tapi dalam hati
Aku                 : Oh ya…ada apa ya?
Sosok itu         : Kalau nanti di acara, aku terlambat gimana bang,?
Aku                 : Why….?? kenapa dalam bahasa Indonesia..
Sosok itu         : Soalnya ada kuliah bang..
Aku                 : Oh ngak apa-apa, yang penting tetap datang ya..
Sosok itu         : Sipppp mah.

Rasanya hati ini tak bisa lagi ditahan, ingin terbang menuju Papua,,eh kok Papua, ngak romantis amat, ganti dech, terbang ke angkasa raya menuju jalan kebahagian dan keindahan dunia ini.
Sesaat setelah itu, lansung aku cek buku pendaftaran dan kubalikan satu persatu demi mendapatkan kepastian namanya. Tapi sebanyak itu, apa aku bisa ya dengan cermat dan tepat mendapatkan namanya.
Instingku kuat mengatakan namanya itu Yxxx Exxxxxxxx. Tapi kepastiannya setelah dia mendaftar lagi pas kegiatan itu berlansung. “Semoga saja benar” kataku dalam Jantung, xox jantung sii, biasanya kan dalam hati.
Hari dimana acara bedah film itu berlansung, dengan penuh semangat aku kerahkan tenaga dan pikiranku untuk kesuksesan acara ini. Tak hayal aku pun bermandikan keringat dan kelelahan.
Membanjirnya peserta yang masuk kian mengabisi tenagaku. Tapi itu tidak berjalan lama, karena tenagaku pulih kembali setelah dia duduk didepan, persis didepanku, hahahahahaha kataku dengan senangnya.
Apa yang harus aku lakukan, lansung berbicara “sok berani”, atau lansung kenalan “sok ganteng”, atau malah curi-curi bicara dengan mengandalkan statusku sebagai panitia, hmmm boleh juga.
Akupun teringat ketika dia registrasi dan tanpa pikir pendek aku lansung kemeja tamu untuk mencari nama aslinya dan no hp tentunya. “Yes….berhasil” kataku dalam paru-paru, nah, ini yang aneh lagi, dasar dweso.
Setelah tahu semuanya, akupun berfikir, pantaskah dia denganku, aku hanya begini dan tak ada istimewanya. Sedangkan dia……ah aku berharap ada keadilan yang datang padaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar