KURA-KURA DAN KUPU-KUPU
“ Pertemuan Pada Acara Talkshow dan Bedah Film”
Kecintaan
terhadap Indonesia kian aku tampakkan, mulai dari hal kecil seperti membuang
sampah pada tempatnya(haha sedikit peres) hingga hal yang berbau untuk
dikenakan. Hari ini impianku rasanya terwujud, walaupun baru satu dari sekian
banyak yang aku inginkan. Apakah itu..?? hehehe, itu adalah baju
batik..yaa walaupun batik udah merajalela, setidaknya batik sudah jadi tren
Bapak-Bapak dan Ibu-Ibuk jikalau menghadiri undangan pesta pernikahan atau
pesta yang acaranya itu ada undangannya.
Kira-kira
sepertiga siang, aku mulai melangkahkan kaki dan mengayunkan tangan menuju TB5,
mungkin banyak yang tidak tahu TB5 itu apa. Jelas banyak yang tidak tahu, kan
TB5 itu lokal yang ada di Universitasku, hehehe.
Selangkah
kaki beriringan dengan nada-nada langkah yang beribu. Matahari yang kian tinggi
hasratnya untuk meninggikan posisinya tak lagi terfikirkan olehku, karena sosok
misterius yang ada disebelah sana membuatnya tak berarti lagi. Hawa apa yang
dibawanya, sehingga dengan diriku saja terlupakan, segitunya.
Warna
cerah batikku juga tak terkalahkan dengan hawa yang dilepas oleh sosok itu,
jelas dunk kan batik ini impianku, masa impianku kendor dengan sosok
itu, ada-ada aja. Pancaran bahagia yang aku pancarkan juga terasa sama
teman-temanku, setiap detik tak pernah berhenti untuk menertawakan ku.” Ada
apa sii, biasa aja lah” kataku dengan raut marah.
Lupakan
sejenak tentang batik, karena aku ingin menceritakan sesuatu yang wah. kok
ngak ada aturan gini ceritanya, tapi biarlah. Dia siapa..?? hatiku kian
bertanya. Tapi semuanya hanya bisu, karena tak ada satupun yang kenal
dengannya. Apalagi aku, temanku di TB6 aja ngak kenal. Bukan aku yang ngak
bergaul, tapi memang susah kenal dengannya.
Sebagai
jiwa yang professional, pikiranku tak terhenti sampai disitu, tapi bukan
tentang dia, karena masih banyak hal yang harusku pergunakan. Contohnya untuk
menyelesaikan dan mensukseskan acara di organisasiku.
Bedah
Film, itulah tema yang kami angkat untuk acara ini, semoga saja dengan acara
ini jalanku dimudahkan untuk lebih mengenal dia, walaupun sampai saat ini aku
belum pernah lagi melihatnya. Tapi alasanku ada dasarnya lho, (1) bedah film
ini acara yang ditunggu mahasiswa, otomatis kalau instingku benar, dia akan
daftar, (2) sewaktu dia daftar, kalau memang ikut bedah film, namanya
akan dicatat dibuku tamu, nah disaat itu aku akan tahu namanya, hehehe.
Licik sekali pikiranku, tapi biarlah.
Waktu
untuk pendaftaran cuman dua hari, tapi antusias mahasiswa kian membesar, dihari
kedua saja peserta sudah mencapai tiga ratusan. “Acara ini akan sukses”,
kataku dalam hati
Aroma
yang beda kian mendekat, apakah hanya aku yang merasakan, bulu roma mulai
berdiri, siapa yang datang ya. Cahaya yang menjadi tumpuan kehidupan
mulai mengalah seiring dengan datangnya aroma itu. Mataku kian tak jelas, susah
untuk menebak. Semakin dekat dan semakin dekat, ternyata sosok itu masuk
kedalam sekretariatku.
Aku
membisu, mati langkah. Ternyata apa yang diimpianku mulai terkabul satu-persatu
dan tak dapat lagi dilukiskan dengan kata-kata. Aku terpana dan tak mendengar
orang yang berbicara padaku.
Sosok
itu : Bang, Bang,,bang…….
Aku : “Masih diam dan tak bergerak”
Sosok
itu : Banggggggggggggggg dengan
teriakan keras, tapi dalam hati
Aku : Oh ya…ada apa ya?
Sosok
itu : Kalau nanti di acara, aku
terlambat gimana bang,?
Aku : Why….?? kenapa dalam
bahasa Indonesia..
Sosok
itu : Soalnya ada kuliah bang..
Aku : Oh ngak apa-apa, yang penting
tetap datang ya..
Sosok
itu : Sipppp mah.
Rasanya
hati ini tak bisa lagi ditahan, ingin terbang menuju Papua,,eh kok Papua, ngak
romantis amat, ganti dech, terbang ke angkasa raya menuju jalan kebahagian
dan keindahan dunia ini.
Sesaat
setelah itu, lansung aku cek buku pendaftaran dan kubalikan satu persatu demi
mendapatkan kepastian namanya. Tapi sebanyak itu, apa aku bisa ya dengan cermat
dan tepat mendapatkan namanya.
Instingku
kuat mengatakan namanya itu Yxxx Exxxxxxxx. Tapi kepastiannya setelah dia
mendaftar lagi pas kegiatan itu berlansung. “Semoga saja benar” kataku
dalam Jantung, xox jantung sii, biasanya kan dalam hati.
Hari
dimana acara bedah film itu berlansung, dengan penuh semangat aku kerahkan
tenaga dan pikiranku untuk kesuksesan acara ini. Tak hayal aku pun bermandikan
keringat dan kelelahan.
Membanjirnya
peserta yang masuk kian mengabisi tenagaku. Tapi itu tidak berjalan lama,
karena tenagaku pulih kembali setelah dia duduk didepan, persis didepanku, hahahahahaha
kataku dengan senangnya.
Apa
yang harus aku lakukan, lansung berbicara “sok berani”, atau lansung
kenalan “sok ganteng”, atau malah curi-curi bicara dengan mengandalkan
statusku sebagai panitia, hmmm boleh juga.
Akupun
teringat ketika dia registrasi dan tanpa pikir pendek aku lansung kemeja tamu
untuk mencari nama aslinya dan no hp tentunya. “Yes….berhasil” kataku
dalam paru-paru, nah, ini yang aneh lagi, dasar dweso.
Setelah
tahu semuanya, akupun berfikir, pantaskah dia denganku, aku hanya begini dan
tak ada istimewanya. Sedangkan dia……ah aku berharap ada keadilan yang datang
padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar