Senin, 28 November 2011


Welcome

Sudah jam sembilan malam dia belum datang juga, telah berjam-jam aku menantikan sosok yang sangat dekat denganku, orang yang selalu jadi bagian dalam hidupku, memberi kebahagian dikala aku sangat membutuhkan dan member ketenangan disaat hatiku sedang galau, sekarang hampir dekat waktunya aku dan dia kembali bertemu, setelah beberapa tahun kami dipisahkan oleh jarak dan waktu.

LIMA TIGA

Pagi buta, aku telah meninggalkan istana bahagiaku, tempat terbaik yang aku tinggali dengan seorang wanita paruh baya, yang umurnya kian senja dimakan oleh waktu yang terus berputar. Aku menelusuri lorong-lorong sempit yang dianggap jalan tol bagi warga disini. Sebenarnya jalan tersebut tak bisa lagi untuk dilalui, tapi apa daya  hanya segilincir itu yang bisa kami pergunakan untuk menempuh jalan yang lebih singkat. Lorong penembus jarak sejauh  tiga kilo meter. Daripada harus memutar jauh dari RT tiga ke RT  lima, kami lebih suka melewati jalur tikus ini.